Los Angeles, Amerika Serikat (15/01/2025) – Angin kencang ekstrem kembali melanda Los Angeles, Amerika Serikat (AS), dan diperkirakan akan menghambat upaya pemadaman kebakaran hutan yang telah menewaskan sedikitnya 24 orang. Menurut Badan Cuaca Nasional, angin kering Santa Ana dengan kecepatan hingga 112 kilometer per jam akan terus berlanjut hingga Rabu (15/01), menciptakan situasi yang “sangat berbahanya.”
Kristin Crowle, Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, mengingatkan warga untuk tetap waspada. “Kita belum aman hingga saat ini. Kita tidak boleh lengah,” ujarnya. Petugas pemadam kebakaran saat ini berupaya mengendalikan tiga kobaran api aktif di wilayah Los Angeles sebelum angin kencang kembali terjadi.
Presiden Joe Biden menyatakan bahwa pemerintah federal akan menanggung sebagian besar biaya pemulihan akibat kebakaran hutan selama 180 hari ke depan. Namun, ia menekankan bahwa membangun kembali dan memulihkan kota akan membutuhkan “puluhan miliar dolar,” sehingga memerlukan tindakan cepat dari Kongres AS. “Kalian adalah malaikat,” kata Biden, mengapresiasi kerja keras petugas pemadam kebakaran dan responden pertama.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang berasal dari California dan memiliki rumah di Los Angeles, menyebut kejadian ini “benar-benar memilukan.” Pejabat negara bagian mengatakan mereka yakin akan siap menghadapi angin kencang yang baru.
Karen Bass, Wali Kota Los Angeles, menyatakan keyakinannya bahwa kota ini siap menghadapi tantangan. “Saya yakin kota ini siap,” ujarnya saat ditanya apakah hidran bisa kehabisan air lagi, seperti yang terjadi minggu lalu saat angin kencang menerjang kota.
California telah menyiapkan area mobilisasi untuk mengerahkan sumber daya guna menanggapi kebakaran baru. Anthony Marrone, Kepala Pemadam Kebakaran Daerah Los Angeles, mengatakan pesawat pemadam kebakaran tambahan tersedia, tetapi bisa jadi tidak beroperasi jika angin terlalu kencang. “Warga harus siap mengungsi jika diperintahkan,” tegasnya.
Ribuan petugas pemadam kebakaran saat ini bekerja keras untuk mengendalikan kebakaran hutan. Namun, dengan angin kencang yang diperkirakan akan kembali, ancaman kerusakan yang lebih parah pun membayangi. “Situasi ini sangat berbahaya, dan kita harus tetap waspada,” tambah Marrone.