Batulicin, Tanah Bumbu – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Tanah Bumbu menggelar Rapat Kerja dengan tiga dinas terkait, yaitu Dinas PUPR, Dinas Pendidikan (Disdik), dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan), untuk mengevaluasi realisasi anggaran tahun 2024. Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPRD Tanah Bumbu, I Wayan Sudarma, dan berlangsung di Ruang Rapat Komisi Gabungan Kantor DPRD Tanah Bumbu, Senin (10/02/25).
Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu, Hernadi Wibisono, memaparkan program kerja tahun 2025 beserta realisasi anggaran 2024. “Total pagu anggaran Dinas PUPR sebesar Rp. 1,250 triliun. Bidang SDA (Sumber Daya Air) memiliki pagu Rp. 197,8 miliar dengan realisasi Rp. 181 miliar, tidak terserap Rp. 16,6 miliar. Bidang Cipta Karya pagu Rp. 301,8 miliar, terserap Rp. 286 miliar, tidak terserap Rp. 14 miliar. Bidang Bina Marga pagu Rp. 734 miliar, terserap Rp. 704 miliar, tidak terserap Rp. 29,8 miliar. Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi pagu Rp. 8 miliar, terserap Rp. 4,1 miliar, tidak terserap Rp. 3,1 miliar. Total pagu anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 65,4 miliar,” jelas Hernadi.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Dwi Teguh Efendi, menyampaikan bahwa pada tahun 2024, Disdik mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 924 miliar dengan target kinerja 95,43%. “Sisa anggaran yang belum terserap sebesar Rp. 47 miliar, yang berasal dari Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah sebesar Rp. 22 miliar. Sisanya tersebar di Bidang Pendidikan Dasar, Bidang SMP, Bidang PAUD, serta utang piutang dari tahun 2023 dan 2024,” ungkap Teguh.
Kepala Dinas Perkimtan, Firdaus Ansyari, juga menyampaikan laporan realisasi anggaran. “Pagu anggaran Disperkimtan sebesar Rp. 396 miliar dengan realisasi fisik 98,74%. Utang piutang sebesar Rp. 3,4 miliar, dan sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. 11 miliar,” paparnya.
Dalam rapat tersebut, pimpinan rapat dan anggota DPRD yang hadir, termasuk Harmanudin, Andi Sadar Wijaya, Sarniah, Hj. Ernawati, Asri Noviandani, H. Abdul Kadir, Dading Kalbuadi, H. Rusdi, dan Gt. Erwin, memberikan pertanyaan terkait kendala yang menyebabkan program kerja tidak maksimal. Mereka menekankan pentingnya mengidentifikasi hambatan agar realisasi anggaran dapat lebih optimal di tahun mendatang.
