Dalam rangka pelestarian hutan konservasi dan pengembangan wisata alam edukatif, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan pemeliharaan tanaman ulin (Eusideroxylon zwageri) di Pulau Ulin, kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam (SA).
Dipimpin langsung Kepala Dishut Kalsel Fathimatuzzahra pemeliharaan tanaman ulin oleh jajaran Dishut Kalsel di Pulau Ulin atau Borneo Zwageri Island dengan luas lahan sekitar 4,8 Hektare tesebut pun berjalan dengan lancar.
Dalam kesempatannya Fathimatuzzahra mengungkapkan, bahwa Pulau Ulin atau Borneo Zwageri Island ini telah ditanami pohon ulin sejak kegiatan penanaman bersama oleh SKPD lingkup Pemprov Kalsel pada 28 November 2023 lalu.
“Saat ini, total 3.000 pohon ulin telah ditanam di pulau ini, terdiri dari 2.500 batang pada kegiatan awal dan tambahan 500 batang dari program CSR PLN yang telah berusia lebih dari satu tahun, serta menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan rata-rata tinggi mencapai setengah hingga 1 meter,” kata Fathimatuzzahra, Rabu (14/5/2025).
Dia menjelaskan, kayu ulin termasuk kelas kuat 1, membuatnya menjadi salah satu kayu paling tangguh di Kalimantan. Oleh karena itu, pelestarian tanaman endemik khas Kalimantan ini sangat penting untuk dilakukan.
Dengan aksi ini, Borneo Zwageri Island diharapkan menjadi kawasan percontohan pengelolaan hutan konservasi berbasis edukasi yang berkelanjutan di Kalsel. Untuk itu, kedepan Dishut Kalsel akan melakukan penambahan jumlah bibit ulin mengingat potensi lahan masih yang tersedia.
“Alhamdulillah, hasil penanaman pohon ulin di Borneo Zwageri Island menunjukkan hasil yang baik. Tanaman ini sudah beradaptasi dengan lingkungan dan dapat bertahan dengan baik. Saya minta kepada kawan-kawan Tahura dan semua pihak untuk serius melakukan pemeliharaan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan maksimal dan menjadi peninggalan yang berharga bagi anak cucu kita nantinya,” pesan Fathimatuzzahra.
