Presiden Prabowo Apresiasi Program Muslimat NU untuk Atasi Kemiskinan dan Lingkungan

Redaksi
2 Menit Baca
Presiden Prabowo Subianto didampingi Sekretaris Kabinet, menerima audiensi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, bersama jajaran pengurus Muslimat NU di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (14/01/2025). (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima audiensi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU)Khofifah Indar Parawansa, beserta jajaran pengurus Muslimat NU di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (14/01/2025). Dalam pertemuan tersebut, Khofifah melaporkan berbagai program dan layanan yang telah dijalankan oleh Muslimat NU, termasuk dua program baru yang akan diluncurkan pada Kongres XVIII Muslimat NU.

Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Muslimat NU yang dinilai menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di tingkat akar rumput. “Beliau memberikan apresiasi luar biasa karena hal-hal yang kecil ini dipikirkan oleh Muslimat NU. Dengan jaringan yang luas, kami berharap efektivitas program ini akan terasa lebih signifikan,” ujar Khofifah dalam keterangannya kepada awak media usai pertemuan.

Salah satu program baru yang diperkenalkan adalah Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem). Program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui kegiatan sederhana di tingkat ranting, seperti pengajian. Khofifah mencontohkan inisiatif membawa telur ke pengajian sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat miskin ekstrem dan anak-anak yang mengalami stunting.

“Ini adalah salah satu format bagaimana program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan kepada mereka yang terindikasi stunting, sekaligus membantu masyarakat miskin ekstrem di desa,” jelas Khofifah.

Program kedua adalah Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), yang fokus pada kesadaran lingkungan melalui pengelolaan sampah. Kader Muslimat NU di berbagai daerah akan melakukan pemilahan sampah dan membersihkan lingkungan sekitar saat mengadakan pengajian.

“Jika setiap ranting, anak cabang, dan cabang melakukan hal yang sama, masalah penumpukan sampah di berbagai daerah dapat diminimalisir,” tutur Khofifah.

Khofifah juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut turut membahas persiapan Kongres XVIII Muslimat NU yang akan diselenggarakan pada 11-16 Februari 2025 di Kota Surabaya. Kongres ini akan dihadiri oleh ribuan delegasi dari seluruh Indonesia, termasuk 532 cabang11 pimpinan cabang istimewa, dan 37 Pengurus Wilayah (PW).

“Kami sowan Pak Presiden untuk memohon kehadiran beliau pada pembukaan Kongres yang insyaallah akan dilaksanakan pada 12 Februari mendatang,” ujar Khofifah.

Bagikan Artikel Ini